![]() |
Acara Malam Penganugerahan Lomba Maskot dan Jingle Pilkada 2024 di Fave Hotel Sidoarjo, Jum'at malam (31/5/2024). (foto:red) |
SIDOARJO (lensa-global.com) - Jum'at (31/5/2024) di Fave Hotel Sidoarjo, KPU Sidoarjo menggelar Malam Penganugerahan Lomba Maskot dan Jingle Pilkada 2024.
Kegiatan acara ini dihadiri Komisioner KPU Sidoarjo, Fauzan Adhim beserta pengurus, para nominasi pemenang lomba Maskot dan Jingle Pilkada 2024 serta para undangan.
Komisioner KPU Sidoarjo, Fauzan Adhim mengatakan bahwa penilaian maskot salah satunya ada unsur kedaerahan, sehingga maskotnya bisa menggambarkan Sidoarjo sedangkan untuk jinglenya salah satu kriterianya berupa ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di pilkada 2024 mendatang. Terkait maskotnya sendiri, masih belum mempunyai gambaran karena itu rahasia juri dan kita juga baru mengetahui hari ini. Mungkin baru besok kita dikasih tahu oleh juri mengenai maskot yang juara 1, gambarannya seperti apa. "Untuk pemenang juara 1 untuk jenis lomba Jingle dan Maskot dengan nominal yang sama mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 12.500.000 selain tropi", jelasnya.
Fauzan juga menambahkan bahwa yang dilombakan hasil karya sendiri. Maka sebelum nominasi dilombakan, semua peserta kita undang ke kantor, langsung dilakukan penjurian didepan juri sehingga ada beberapa pertanyaan, antara lain, bagaimana cara pembuatannya, berapa durasinya dan sebagainya.
"Harapannya dengan adanya Jingle ini, nantinya akan kita luncurkan dan kita kenalkan kepada masyarakat bahwa Sidoarjo siap melaksanakan pilkada 2024", ujarnya.
Peserta lomba untuk Jingle berjumlah 33 dan untuk maskot berjumlah 30. Yang terpilih 5 orang dari masing-masing lomba, yakni juara harapan 1 dan 2, serta juara1, 2 dan 3. Peserta yang mengikuti lomba tidak hanya dari Sidoarjo tetapi juga diikuti oleh beberapa daerah lain, yakni Bantul Yogya, Lampung dan lain-lain. Yang menangpun juga sebagian dari Sidoarjo dan dari luar daerah. "Setiap ajang pilkada selalu kita laksanakan perlombaan ini, seperti tahun 2020 sempat kita laksanakan tetapi tidak sampai kita nominasikan, hanya dipakai saat launching pilkada tetapi saat ini akan dipakai untuk peluncuran pilkada", paparnya.
Sementara itu, disela-sela acara, salah satu pemenang lomba Jingle juara 1, Shodiq dari Yogya mengungkapkan bahwa inspirasi untuk mengikuti ajang lomba ini harus reset tentang kearifan lokal Sidoarjo, calon-calon pemilih yang sekarang seperti apa, harus memahami karakter-karakter pemilihnya sehingga harus adaptasi. Mungkin setiap tahun karakter calon pemilih itu berbeda-beda, jadi kita ciptakan jinglenya yang cocok dengan karakternya. Gendernya sesuai targetnya dari semua kalangan tetapi tetap ada unsur tradisinya, intinya kearifan lokal yang biasa warga Sidoarjo konsumsi. Resetnya butuh beberapa jam, karena sudah ada internet sehingga lebih mudah, dengan durasi 1 menit 20 detik. "Isi Jingle intinya persuasif, mengajak warga atau masyarakat Sidoarjo yang sudah memiliki hak pilih untuk ikut kontribusi dalam pilkada 2024", pungkasnya.(nd)