![]() |
| Bacawabup Sidoarjo 2024, Partai PAN, H. Khulaim Junaedi Dalam Acara Dialog Publik RPS, Sabtu malam, (15/6/2024). (foto:red) |
SIDOARJO (lensa-global.com) - Momentum Pilkada 2024 masih tiga bulan mendatang tetapi gaungnya sudah banyak dibicarakan meski rekomendasi dari setiap partai politik hingga hari ini masih belum terdengar dan memilih yang terbaik.
Bertempat di Kedai Atik Sidoarjo, Dialog Publik RPS menggelar bincang santai dengan menghadirkan tiga orang Bacawabup Sidoarjo periode 2024 - 2029 untuk memaparkan visi, misi ke depannya dalam memimpin Kab. Sidoarjo, Sabtu malam (15/6/2024).
Dialog yang bertema "Mencari dan Memilih Pemimpin Sidoarjo 2024" yang dihadiri Ketua RPS, Sujani, perwakilan LSM, pegiat politik, budayawan, ormas, aktivis mahasiswa dan perempuan serta awak media. Kegiatan ini juga menghadirkan moderator, Nanang Haromain dan Bacawabup 2024 antara lain Partai PAN, H. Khulaim, Partai PKB, H. Muchammad Solichul Umam dan Partai PDIP, dr. Andre Yulius.
Partai PAN, H. Khulaim mendapatkan kesempatan awal untuk memaparkan visi dan misinya "mbangun deso noto kutho". Dimana konsepnya tidak berbeda jauh dengan dialog yang pertama digelar, menata pembangunan desa yang berkelanjutan hingga ke pusat kota.
Namun, Khulaim menambahkan bahwa Kab. Sidoarjo bisa ditingkatkan APBD nya dari PAD. Potensi pendapatan dari pajak dan retribusi baik parkir maupun pajak restoran dan hiburan. Untuk membangun desa sudah saatnya desa menjadi miniatur kabupaten yang seharusnya dengan ADD dan BKD desa sudah bisa menghasilkan pendapatan desa dan menumbuhkan perekonomian desa dengan menggali kreatifitas warga untuk produktif dengan membangkitkan UMKM dan perlakuan produksi paskah panen, jelasnya.
Menurutnya, apabila Kota berkembang maka pendapatan IMB dan BPHTB tiap tahun peningkatannya signifikan. Membuka lahan-lahan perekonomian baru diantaranya lingkar timur dan barat di tata dengan baik. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka pembangunan sektor ekonomi di maksimalkan dan infrastruktur yang multiefek peningkatan perekonomian diprioritaskan sehingga tidak hanya output tetapi outcome menjadi target pembangunan. "Pemerataan sentral ekonomi di semua Kecamatan dimaksimalkan agar tidak terpusat di kota. Penataan PKL dan mengklaster produk yang dijual di setiap sentral ekonomi dengan menyediakan infrastruktur yang memadai disetiap kecamatan", papar Khulaim politikus Partai PAN. (nd)






