![]() |
Acara Literasi Iklim Generasi Muda dalam Aksi Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Bersama FKM Unair dan BRIN. (foto:red) |
SIDOARJO (lensa-global.com) - Bertempat di Balai Desa Larangan Kabupaten Sidoarjo, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) prodi Lingkungan Hidup Universitas Airlangga Surabaya (Unair) berkolaborasi bersama Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) menggelar Literasi Iklim Generasi Muda Dalam Aksi Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim, Kamis (11/7/2024).
Kegiatan hari ini selain dihadiri Ketua Pengabdian Masyarakat FKM Unair Bidang Literasi Iklim, Dr. R. Azizah, S.H., M.Kes. sekaligus sebagai moderator acara hari ini, juga dihadiri Kepala PR Masyarakat dan Gizi, BRIN, Dr. Wahyu Pudji Nugraheni, Kepala Desa Larangan Kab. Sidoarjo, Agus Siswanto dan para undangan yang terdiri dari anak-anak muda mulai dari tingkat SMA hingga Perguruan Tinggi, karang taruna dan warga desa setempat sebanyak 60 orang serta Dekan FKM Unair, Prof. Dr. Santi Martini, dr., M. Kes. hadir secara zoom meeting.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Larangan Kab. Sidoarjo, Agus Siswanto mengucapkan terima kasih kepada FKM Unair dan BRIN yang telah memberikan kontribusi selama ini khususnya di Desa Larangan dengan menjadikan salah satu daerah binaan untuk program literasi iklim yang diadakan pagi ini. "Selama ini Desa Larangan Kab. Sidoarjo di RW 9 sudah melakukan literasi iklim bersama tim dengan cara pembuatan biopori yang berjalan hingga hari ini. Dimana hal tersebut merupakan suatu solusi untuk mengurangi banjir, menyehatkan tanah supaya tanah bisa subur", jelasnya.
Kemudian, Ketua Pengabdian Masyarakat FKM Unair Bidang Literasi Iklim, Dr. R. Azizah, S.H., M.Kes. saat ditemui awak media menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan karena adanya perubahan iklim yang dampaknya pada kerusakan dan pencemaran lingkungan salah satunya banjir dan berbagai penyakit. Apalagi mayoritas tingkat kesadaran terhadap lingkungan kebanyakan yang sudah usia purna. Apabila mereka sudah pensiun, siapa lagi yang menggantikan. Oleh karena itu kita bahu membahu mengajak generasi muda untuk peduli terhadap kondisi alam. "Kalau bukan kita sendiri, siapa yang akan melindungi bumi kita, kan nggak mungkin kita pindah ke planet lain", ujarnya.
"Harapannya dengan dilaksanakannya kegiatan ini agar generasi muda tetap menjaga lingkungan dan bumi tetap sehat. Kita harus bisa mewariskan ilmu ke anak didik untuk menjaga lingkungan agar generasi kita selanjutnya mendapatkan udara yang bersih, air yang bersih, kualitas SDM bagus. Pointnya menjadikan generasi muda yang berkelanjutan yang cinta lingkungan, cinta keilmuan yang selalu menjaga bumi yang kita cintai", papar Azizah yang juga selaku Tim Verifikasi Literasi lklim di Jawa Timur.
Dijelaskan pula, bahwa kegiatan ini dipilih di tempat Desa Larangan Kab. Sidoarjo karena Desa Larangan sudah menjadi daerah Binaan bertahun-tahun oleh FKM Unair Surabaya.
Sementara itu disaat yang sama, Komunitas anak muda yang diwakili Zaneta Aaqilah Salsabila mengatakan bahwa komunitas ini masih awal yang masih beranggotakan 20 orang terdiri dari segala profesi. Ini juga pertama kali mengikuti event untuk memotivasi generasi muda yang nantinya akan mengajak generasi muda untuk lebih peduli dengan lingkungan. Generasi muda saat ini juga suka main Tik Tok. Nanti kita akan menyebarkan lewat media sosial tersebut, sehingga banyak orang yang mengetahui tentang pentingnya perubahan iklim karena performanya media sosial Tik Tok tidak hanya anak muda tetapi juga dari ibu-ibu dan bapak-bapak bahkan kakek-nenek, sehingga informasi kondisi bumi kita akan menyebar luas.
"Diharapkan dengan membantu menyebar luaskan tentang pentingnya ilmu dan perubahan iklim supaya anak muda bisa mengetahui gimana cara mengatasi dan bisa mengedukasi kedepannya menjadi dampak yang lebih baik", ujar Zaneta alumnus SMA Roudhotul Jannah Sidoarjo.(nd)