• Jelajahi

    Copyright © Lensa Global
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan atas

    Latest Post

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Capai Produksi Padi GKP 7,529 juta Ton Hingga Akhir Juni 2025.

    Kamis, 10 Juli 2025, Juli 10, 2025 WIB Last Updated 2025-07-15T02:46:47Z

     

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dr. Ir. Heru Suseno, MT. 

    SURABAYA||LENSA-GLOBAL.com - Jawa Timur secara konsisten menjadi provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia selama lima tahun terakhir. 


    Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat Rakor Ketahanan Pangan Provinsi Jatim tahun 2025 menyampaikan bahwa kondisi pangan di Jatim Surplus dan aman. Mulai beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai rawit dan besar. Bahkan Jatim produsen padi terbesar di Indonesia. 


    Khofifah juga optimis Jatim dapat mempertahankan produksi padi tertinggi nasional pada 2025. Ia juga menargetkan produksi Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 12,7 juta ton. Ini sejalan dengan target pemerintah pusat, paparnya. 


    Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dr. Ir. Heru Suseno, MT bahwa strategi utama yang diterapkan oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk memastikan keberlanjutan posisi Jatim sebagai lumbung padi nasional dengan meningkatkan produktivitas hasil pertanian, meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong jumlah luasan lahan tanam, sehingga dapat menjaga luas panen. 


    Saat ini, produksi padi yang dihasilkan Jawa Timur terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Luas panen semester 1 Januari – Juni 2025 diprediksi naik sebesar 128.111 hektare atau 13,06 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Dari seluas 981.221 hektar pada tahun sebelumnya menjadi 1.109.332 hektar pada tahun ini. Peningkatan produksi ini mendukung tercapainya program ketahanan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, paparnya. 


    Lebih lanjut disampaikannya, naiknya luas panen tersebut, tentu berdampak pada produksi padi Gabah Kering Panen (GKP). Pada Januari – Juni 2025 mencapai 7.529.028 ton. Sementara Januari – Juni 2024 mencapai 6.684.299 ton. Terdapat peningkatan GKP sebesar 844.729 ton atau 12,64 persen. Produksi beras pada Januari – Juni 2024 mencapai 3.210.118 ton. Meningkat pada Januari – Juni 2025 yakni 3.615.707 ton.


    “Peningkatannya mencapai 405.679 ton atau 12,64 persen, yang dihasilkan dari hasil program tanam yang masif dan intervensi tepat waktu,” jelas Heru. 


    Hal ini membuat optimis mampu mencapai target produksi padi sebanyak 12,7 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) pada tahun 2025. Target ini sejalan dengan upaya mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai provinsi lumbung padi nasional, ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim. 


    Apalagi juga didukung oleh potensi memaksimalkan lahan yang sebelumnya kurang produktif seluas 488.379 hektare. Di samping irigasi dan pemanfaatan teknologi pertanian seperti pemanen gabungan dan pengering tidur. Juga didukung perbaikan infrastruktur irigasi di lahan-lahan pertanian. Produksi tetap tinggi yang dihasilkan dari Ngawi, Jawa Timur yang akan mewujudkan tercapainya stok pangan aman dan surplus beras. Juga kesiapan Jatim untuk mempertahankan posisinya sebagai produsen padi tertinggi di Indonesia dan mencapai target produksi.


    Menurut Heru, Jawa Timur berhasil menyumbangkan padi secara nasional, menyelesaikan sekitar 17,48% produksi padi nasional. Selain didukung oleh luas lahan sawah yang mencapai lebih dari 1,2 juta hektar juga memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan disalurkan beras ke berbagai daerah di Indonesia.


    Jawa Timur tidak hanya memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tetapi juga berperan dalam menjaga stabilitas pasokan beras di berbagai daerah lain di Indonesia, termasuk Indonesia Timur, urainya. 


    Produksi padi yang dihasilkan di provinsi Jawa Timur untuk bulan Januari–Juli 2025 sebesar 8,78 juta ton gabah kering panen (GKP), menunjukkan potensi positif sektor pertanian dan mendukung terwujutnya pelestarian pangan nasional. Capaian positif ini merupakan hasil dari konsistensi dan keseriusan Pemerintah Provinsi Jatim dalam memperkuat sektor pertanian. Terbukti selama lima tahun berturut-turut mencatat produksi padi dan beras tertinggi nasional, menjadi ujung tombak kedaulatan pangan Indonesia..


    Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 2 Juni 2025, angka tersebut setara dengan 7.305.785 ton gabah kering giling (GKG) atau 4.218.508 ton konsumsi beras. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2024, potensi produksi padi Jatim mengalami peningkatan sebesar 1.029.692 ton atau tumbuh 13,28 persen dari sebelumnya 7.754.335 ton GKP. Dalam satuan GKG, produksi meningkat dari 6.449.378 ton menjadi 7.305.785 ton, atau naik 856.407 ton. Sementara dalam bentuk beras, terjadi kenaikan sebesar 494.501 ton dari 3.724.001 ton pada tahun 2024 menjadi 4.218.508 ton pada tahun 2025. Hal ini karena kenaikan produksi tahun ini juga ditopang oleh peningkatan luas tanam yang berimbas pada naiknya luas panen.


    Pada periode Januari–Juli 2025, luas panen padi Jatim mencapai 1.299.222 hektare, meningkat 13,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara nasional, sektor pertanian tumbuh sebesar 10,52 persen (year-on-year) pada triwulan I tahun 2025. Jawa Timur memberikan kontribusi signifikan terhadap angka tersebut, yaitu sebesar 12,10 persen. Keberhasilan ini tidak lepas dari keberpihakan pemerintah petani kepada dan upaya peningkatan produksi pangan nasional yang terus dioptimalkan.(**/AL) 


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini, baru


     

    +