![]() |
SIDOARJO||LENSA-GLOBAL.com - Di tengah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengambil langkah proaktif dengan menggelar operasi pasar murah di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (4/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menstabilkan harga, menjaga daya beli masyarakat, dan memastikan ketersediaan pasokan langsung di tingkat konsumen.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang meninjau langsung kegiatan tersebut bersama Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, menyatakan bahwa secara umum stok logistik di Jawa Timur berada dalam kondisi aman. Namun, ia mengidentifikasi adanya tantangan dalam rantai distribusi yang menyebabkan harga di tingkat konsumen masih belum stabil.
“Stok kita sesungguhnya aman, tetapi distribusinya yang belum cukup lancar. Oleh karena itu, penjangkauan langsung ke masyarakat harus kita lakukan bersama-sama,” tegas Gubernur Khofifah di lokasi acara.
Untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran, lokasi pasar murah sengaja dipilih di area yang jauh dari pasar tradisional maupun ritel modern. “Tujuannya agar tidak mematikan pedagang setempat dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh warga yang paling membutuhkan,” tambahnya.
Daya tarik utama pasar murah ini adalah penawaran harga komoditas yang signifikan lebih rendah dibandingkan harga pasar lokal bahkan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Hal ini disambut antusias oleh warga sekitar yang sejak pagi telah memadati lokasi.
“Di pasar murah, beras medium di jual dengan Rp. 11.000 per kilogram, jauh di harga pasar yang mencapai Rp. 13.500 per kilogram dan HET sebesar Rp. 12.500/kg. Minyak goreng Minyakita dijual seharga Rp. 13.000/liter, sedangkan HET nya Rp. 16.000. Telur HET nya Rp. 27.000/kg, kita jual di pasar murah Rp. 22.000/kg, sehingga memudahkan penjangkauan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan logistic”, ucap Khofifah.
Di sisi lain, pemerintah tidak hanya berfokus pada konsumen. Khofifah mengungkap adanya kebijakan strategis untuk melindungi produsen, khususnya petani tebu. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap hasil panen tebu rakyat.
Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana menegaskan akan terus mendukung program pasar murah ini untuk membantu kesejahteraan dan perekonomian masyarakat khususnya Sidoarjo.
“Allhamdulillah masyarakat sidoarjo dapat merasakan program pasar murah ini. Mudah-mudahan dapat memperingan perekonomian warga Sidoarjo dan program ini terus berlanjut kedepannya. Kita akan mengawal terus program ini agar manfaat yang diberikan tepat sasaran”, tegas Hj. Mimik Idayana.(JD/kmf)